Selasa, 05 Januari 2010

MEREKA BELUM MERDEKA




Bertahun-tahun penghelatan bangsa ini, namun anak jalanan tetap menjadi anak tiri negara. Padahal mereka juga anak bangsa yang punya kesempatan sama dengan anak-anak bangsa lain untuk mengenyam pendidikan layak, penghidupan yang layak serta memperoleh akses publik yang memadai dari pemerintah. Namun mereka yang selalu disebut dalam UUD 1945 sebagai fakir miskin atau anak-anak terlantar yang harus disantuni negara justru menjadi anak bangsa yang dilupakan negara. Kebijakan-kebijakan pemerintah baik pada level nasional maupun level daerah, tidak pernah jelas tentang bagaimana program untuk menyelamatkan anak jalanan sebagai bagian dari aset bangsa. Inilah realitas parodi yang dipertotonkan dibangsa ini. Sebagian besar program pemerintah lebih mengedepankan sensasi ketimbang esensi. Akhirnya tak pernah ada solusi permanen untuk penyelesaian kondisi atau nasib anak jalanan. Gerakan sosial yang dilakukan oleh individu atau komunitas untuk membantu anak jalanan, saya pikir perlu direspon secara positif serta dibutuhkan dukungan dari semua pihak dalam bentuk apapun. Meminjam filosofi Cina : Berhentilah mengutuki kegelapan tapi mari menyalakan lilin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar